Kapan memulai usaha ? ini adalah pertanyaan yang sering dilontarkan masyarakat ketika ingin bergelut di dunia kewirausahaan , pasalnya kewirausahaan itu tidak ada ilmu untuk mempelajarinya . Seseorang yang terjun ke dunia bisnis belum tentu sukses seperti yang ia harapkan , melainkan akan diuji dengan segala rintangan yang ada . Ada orang yang masih berumur belia katakanlah belasan tahun tetapi sudah bisa meraup jutaan rupiah hanya bermodalkan internet dan laptop saja , kemudian ada orang yang sudah berumur dan berkeluarga mencoba peruntungan di dunia jualan online namun omzet yang dihasilkan masih berkisar jutaan rupiah belum lagi dipotong biaya operasional .
Jika menilik kedua contoh diatas , bisa dipastikan orang yang memulai usaha diwaktu muda akan jauh lebih sukses ketimbang orang yang memulai usaha diwaktu senja (30 keatas) , tidak demikian . Semuanya mempunyai tingkat peluang yang sama dalam peruntungan dunia bisnis yang tidak menentu . Akan tetapi , cara memulai itulah yang menentukan . Dalam artian bukan usia kita memulai , tetapi darimana kita memulai bisnis itu baik itu bisnis sampingan , bisnis utama atau
usaha rumahan . Ada 3 cara memulai usaha , yakni 1. Dengan cara resign kerja , 2.Dengan usaha sampingan dan 3.Dari pengangguran , kira-kira mana yang bagus untuk memulai karir dunia bisnis ? berikut ulasannya :
Tidak akan pusing jika anda memang dari awal sudah siap untuk terjun ke dunia bisnis , bagaimana jika anda belum siap ? belum siap untuk menghadapi kenyataan yang ada bahwa setelah resign kerja dari kantor dan kini terjun ke wirausaha justru membuat anda memulai karir dari nol sangatlah riskan . Intinya , memulai usaha dari resign kerja sangat beresiko , pikirkanlah matang-matang sebelum anda memutuskan untuk terjun ke wiraswasta .
Akan tetapi , dengan faktor kebiasaan seadanya tersebut sehingga menghasilkan bisnis yang tidak berkembang , mati enggan hidup segan begitu istilahnya . Contoh nyata , pelaku dropshipper yang menjadikan bisnis dropship ini sebagai usaha sampingan , dalam hal profit akan kalah jauh dengan dropshipper yang menjadikan sebagai bisnis utama . Kalaupun dalam jumlah profit yang ia hasilkan itu sama dengan dropshipper lain akan tetapi beda dalam hal menangani konsumen atau ilmu yang bisa ia serap .
Kalaupun usaha sampingan ini kedepannya akan dijadikan sebagai usaha utama , manakala bisnis yang ia jalani itu sukses (bertambah bagus) anda akan menghadapi fenomena yang serba sulit . Fenomena serba sulit itu adalah anda harus mengambil sikap apakah anda harus berhenti bekerja dari pekerjaan utama atau tetap menjadi pegawai disaat bisnis yang anda jalankan berjalan makin lancar . Jika anda memilih untuk resign , juga riskan . Riskannya adalah apakah disaat anda sudah resign bisnis itu akan tetap berjalan lancar atau malah menjadi bumerang bagi diri Anda sendiri ?
Sedangkan pilihan kedua , tetap menjadi pegawai dengan cara merekrut karyawan untuk membantu anda mengembangkan bisnis sampingan yang kini telah sukses . Rasanya cukup aneh jika anda merekrut karyawan , pasalnya secara logika anda sendiri seorang karyawan terlepas dari kecil atau besarnya gaji yang anda terima namun di rumah ada pekerjaan yang seharusnya anda kerjakan sendiri .
Pada pandangan masyarakat yang sempit , pengangguran dianggap sebuah penyakit masyarakat yang harus diberantas . Memang harus diberantas , namun pengangguran bukanlah sebuah penyakit , pengangguran adalah waktu dimana kita diuji untuk menentukan langkah hidup kedepannya untuk menjadi seperti apa yang kita mau . Seseorang mengalami masa pengangguran itu bermacam-macam , ada yang lulus sarjana lalu lalang mencari kerja tapi tidak diterima-terima , seorang karyawan mendapatkan PHK dari tempat ia bekerja .
Memulai usaha dari masa pengangguran itu banyak manfaatnya , manfaat itu diantaranya karena kebiasaan kita yang tidak mendapatkan gaji baik mingguan atau bulanan maka dalam berbisnis ia tidak akan membahas profit terlebih dahulu melainkan bisa bertahan di tengah kondisi yang serba pelik . Kedua , karena tidak ada pengaruh dari pekerjaan sebelumnya kita bebas untuk mengekspresikan bisnis kita ke arah yang lebih baik mungkin bersifat trial and error .
Perbedaan memulai usaha dari pengangguran dibandingkan dari resign kerja ialah jika pilih resign kerja kita seakan memilih pilihan “bodoh” karena bisnis itu bersifat tidak menentu , dan jika dari pengangguran kita memilih sebuah pilihan keterpaksaan karena kita tidak diterima kerja dimanapun , begitulah logikanya .
Dari ketiga cara diatas semuanya itu baik , tergantung anda memprosesnya jalannya bisnis kedepan . Baik itu resign kerja , usaha sampingan atau pengangguran sekalipun semuanya memiliki peluang yang sama dalam peruntungan bisnis yang semua orang tidak tahu apakah bisnis yang ia jalani akan sukses atau gagal .
memulai usaha |
Jika menilik kedua contoh diatas , bisa dipastikan orang yang memulai usaha diwaktu muda akan jauh lebih sukses ketimbang orang yang memulai usaha diwaktu senja (30 keatas) , tidak demikian . Semuanya mempunyai tingkat peluang yang sama dalam peruntungan dunia bisnis yang tidak menentu . Akan tetapi , cara memulai itulah yang menentukan . Dalam artian bukan usia kita memulai , tetapi darimana kita memulai bisnis itu baik itu bisnis sampingan , bisnis utama atau
usaha rumahan . Ada 3 cara memulai usaha , yakni 1. Dengan cara resign kerja , 2.Dengan usaha sampingan dan 3.Dari pengangguran , kira-kira mana yang bagus untuk memulai karir dunia bisnis ? berikut ulasannya :
1. Memulai usaha dari resign kerja
Mungkin fenomena bosan jadi pegawai menjadi trend karir di tahun 2014 bahkan untuk tahun-tahun mendatang , namun apakah anda siap untuk menjadi seorang enterprenur sejati yang sedianya kehidupan diawal begitu sulit untuk dijalani . Anda harus bangun pagi untuk membeli bahan baku pembuatan somay jika anda ingin berjualan somay , anda harus mengolah bahan baku tersebut menjadi olahan yang harus anda pasarkan pada siang harinya , betapa melelahkan hari-hari diawal merintis bisnis . Belum lagi isu mengenai sepi pembeli , tentu anda akan pusing .
memulai usaha dengan tepat |
Tidak akan pusing jika anda memang dari awal sudah siap untuk terjun ke dunia bisnis , bagaimana jika anda belum siap ? belum siap untuk menghadapi kenyataan yang ada bahwa setelah resign kerja dari kantor dan kini terjun ke wirausaha justru membuat anda memulai karir dari nol sangatlah riskan . Intinya , memulai usaha dari resign kerja sangat beresiko , pikirkanlah matang-matang sebelum anda memutuskan untuk terjun ke wiraswasta .
2. Memulai usaha sampingan sambil bekerja
Cara yang kedua ialah dengan mendirikan usaha sampingan , umumnya usaha sampingan ini bertujuan untuk menambah pundi-pundi uang saja bukan untuk dikembangkan hingga menjadi usaha utama . Cara usaha sampingan ini merupakan memulai usaha dengan minim resiko , artinya mau itu usaha yang digeluti itu resikonya tinggi atau tidak , tidak ada masalah bagi pelaku karena dia masih mendapatkan uang bulanan yang didapat dari kerja di kantor .
Akan tetapi , dengan faktor kebiasaan seadanya tersebut sehingga menghasilkan bisnis yang tidak berkembang , mati enggan hidup segan begitu istilahnya . Contoh nyata , pelaku dropshipper yang menjadikan bisnis dropship ini sebagai usaha sampingan , dalam hal profit akan kalah jauh dengan dropshipper yang menjadikan sebagai bisnis utama . Kalaupun dalam jumlah profit yang ia hasilkan itu sama dengan dropshipper lain akan tetapi beda dalam hal menangani konsumen atau ilmu yang bisa ia serap .
Kalaupun usaha sampingan ini kedepannya akan dijadikan sebagai usaha utama , manakala bisnis yang ia jalani itu sukses (bertambah bagus) anda akan menghadapi fenomena yang serba sulit . Fenomena serba sulit itu adalah anda harus mengambil sikap apakah anda harus berhenti bekerja dari pekerjaan utama atau tetap menjadi pegawai disaat bisnis yang anda jalankan berjalan makin lancar . Jika anda memilih untuk resign , juga riskan . Riskannya adalah apakah disaat anda sudah resign bisnis itu akan tetap berjalan lancar atau malah menjadi bumerang bagi diri Anda sendiri ?
Sedangkan pilihan kedua , tetap menjadi pegawai dengan cara merekrut karyawan untuk membantu anda mengembangkan bisnis sampingan yang kini telah sukses . Rasanya cukup aneh jika anda merekrut karyawan , pasalnya secara logika anda sendiri seorang karyawan terlepas dari kecil atau besarnya gaji yang anda terima namun di rumah ada pekerjaan yang seharusnya anda kerjakan sendiri .
3. Memulai usaha dari pengangguran
Cara yang ketiga ini termasuk cara yang berani dari pada dua diatas . Kenapa ? karena faktor terdesak itulah bisnis bisa berkembang diluar dugaan , jika anda sering mendengar “the power of kepepet” atau istilahnya kekuatan karena terdesak bisa jadi pengangguran itu adalah kondisi yang mendesak anda untuk menjadi seorang yang sukses . Pengangguran itu merupakan sebuah pekerjaan , pekerjaan untuk berpikir menjadi diri sendiri tanpa melihat status orang lain itu seperti apa .
Pada pandangan masyarakat yang sempit , pengangguran dianggap sebuah penyakit masyarakat yang harus diberantas . Memang harus diberantas , namun pengangguran bukanlah sebuah penyakit , pengangguran adalah waktu dimana kita diuji untuk menentukan langkah hidup kedepannya untuk menjadi seperti apa yang kita mau . Seseorang mengalami masa pengangguran itu bermacam-macam , ada yang lulus sarjana lalu lalang mencari kerja tapi tidak diterima-terima , seorang karyawan mendapatkan PHK dari tempat ia bekerja .
Memulai usaha dari masa pengangguran itu banyak manfaatnya , manfaat itu diantaranya karena kebiasaan kita yang tidak mendapatkan gaji baik mingguan atau bulanan maka dalam berbisnis ia tidak akan membahas profit terlebih dahulu melainkan bisa bertahan di tengah kondisi yang serba pelik . Kedua , karena tidak ada pengaruh dari pekerjaan sebelumnya kita bebas untuk mengekspresikan bisnis kita ke arah yang lebih baik mungkin bersifat trial and error .
Perbedaan memulai usaha dari pengangguran dibandingkan dari resign kerja ialah jika pilih resign kerja kita seakan memilih pilihan “bodoh” karena bisnis itu bersifat tidak menentu , dan jika dari pengangguran kita memilih sebuah pilihan keterpaksaan karena kita tidak diterima kerja dimanapun , begitulah logikanya .
Dari ketiga cara diatas semuanya itu baik , tergantung anda memprosesnya jalannya bisnis kedepan . Baik itu resign kerja , usaha sampingan atau pengangguran sekalipun semuanya memiliki peluang yang sama dalam peruntungan bisnis yang semua orang tidak tahu apakah bisnis yang ia jalani akan sukses atau gagal .
1 comments:
Click here for commentsSaya termasuk yang no.2 dan akhirnya no.3 he he..
Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon