Bisnis dropship adalah pilihan yang tepat bagi seorang pebisnis untuk meraup keuntungan dalam transaksi jualan online namun minim resiko . Hanya bermodalkan ponsel pintar , kita sudah bisa melakukan aksi pemasaran produk secara online yang nantinya jika ada orang yang berminat dengan produk yang kita jual , mereka (pembeli) akan menghubungi kita sekedar untuk bertanya – tanya atau langsung terjadi penjualan . Di tengah persaingan bisnis online yang ketat ini , bisnis dropship lebih disukai karena tidak memerlukan keahlian mengenai internet yang terlalu dalam , buktinya Ibu rumah tangga pun bisa memulainya bahkan sukses .
Menjadi dropshipper tidak harus berkutat pada jualan fashion seperti hijab , baju wanita , sepatu atau tas , bisa juga alternatif lain seperti setrika mini , aksesoris ponsel seperti case dan cover , peralatan bayi seperti baby moon walker dan masih banyak lagi . Hindari produk-produk pria seperti fashion pria , peralatan mendaki gunung ,sepeda karena anda akan dibuat pusing olehnya . Kebanyakan droshipper , terutama dropshipper pemula memilih produk fashion sebagai produk awal yang sering kali membuat mental turun dropshipper , produk fashion merupakan produk mainstream artinya produk tersebut sudah tak asing baik diranah online atau offline (toko biasa).
Bagi dropshipper , rasanya tak lengkap jika tidak ada masalah yang menghampirinya . Secara , berjualan online membutuhkan tingkat kesabaran tinggi dan intelektual mengenai internet marketing yang baik agar bisa menghasilkan keuntungan yang maksimal . Jika anda ingin menjadi dropshipper yang sukses ,anda harus mengetahui permasalahan utama yang sering menghampiri dropshipper baik pemula atau yang sudah mahir , berikut permasalahannya :
Nah , jika anda seorang dropshipper dan kebetulan suplier barang anda berada di luar kota , maka cara mensiasati pertanyaan seperti ini adalah dengan menjawab sejujurnya bahwa anda seorang dropshipper tinggal di kota x dan suplier atau barang berada di kota y . Jika pembeli berminat , barang akan dikirimkan dari kota y dan ongkos kirim akan dihitung dari kota y menuju kota tujuan pembeli .
Permasalahan ini sering kali harus dihadapi oleh seorang dropshipper , permasalahan ini muncul setelah terjadi konversi penjualan dan barang sudah diterima oleh konsumen . Namun , konsumen mengkomplain barang yang ia beli lantaran tidak sesuai deskripsi atau produknya rusak baik itu saat pengiriman atau memang dari supliernya karena dropshipper tidak mengetahui seluk beluk barang , bisa juga ukuran yang terlalu besar atau jahitan sedikit jelek sehingga mudah robek .
Untuk menghadapi persoalan pelik seperti ini , ada baiknya anda mengganti rugi harga barang sepenuhnya , dan anda tidak perlu lagi menjual produk tersebut jika produk tersebut baru pertama kali dijual . Itu artinya , produk tersebut tidak layak jual , sedangkan jika produk tersebut sudah beberapa kali terjual berarti bisa jadi kesalahan saat pengiriman atau cacat produksi .
Karena isu – isu tak sedap yang menceruat pada aksi belanja online , akhirnya yang terkena imbas juga pedagang online non gadget , seperti fashion dll diragukan kredibilitasnya . Seringkali , pembeli memberikan pertanyaan seperti “anda penipu bukan ?” , “nanti kalau sudah saya transfer , barang tidak dikirim ?” pertanyaan – pertanyaan seperti itulah yang bakal anda temui saat menjadi dropshipper .
Untuk menanggulangi atau memberikan solusi pada pertanyaan tersebut , anda bisa menjawabnya “jika anda tidak percaya , boleh bayar setelah barang diterima” , cara seperti ini sangat ampuh untuk memberikan kepercayaan kepada konsumen awal . Memang , terkesan sangat berbahaya karena kita tidak mengenal baik orang tersebut . Akan tetapi , kita sama-sama memposisikan diri sebagai seorang pembeli yang tidak mengenal penjual , rasa keragu-raguan kita tanggung bersama .
Itulah 4 masalah utama pada dropshipper , apapun masalahnya anda tidak boleh gentar apalagi menciut mentalnya dan membatalkan niatnya menjadi dropshipper . Segala bisnis tentu ada tantangan tersendiri yang harus dihadapi , tinggal bagaimana cara kita untuk menghadapi permasalahan itu dengan baik . Jika kita bisa melewatinya , kesuksesanlah yang akan kita panen .
skema kerja dropshipping |
Menjadi dropshipper tidak harus berkutat pada jualan fashion seperti hijab , baju wanita , sepatu atau tas , bisa juga alternatif lain seperti setrika mini , aksesoris ponsel seperti case dan cover , peralatan bayi seperti baby moon walker dan masih banyak lagi . Hindari produk-produk pria seperti fashion pria , peralatan mendaki gunung ,sepeda karena anda akan dibuat pusing olehnya . Kebanyakan droshipper , terutama dropshipper pemula memilih produk fashion sebagai produk awal yang sering kali membuat mental turun dropshipper , produk fashion merupakan produk mainstream artinya produk tersebut sudah tak asing baik diranah online atau offline (toko biasa).
Bagi dropshipper , rasanya tak lengkap jika tidak ada masalah yang menghampirinya . Secara , berjualan online membutuhkan tingkat kesabaran tinggi dan intelektual mengenai internet marketing yang baik agar bisa menghasilkan keuntungan yang maksimal . Jika anda ingin menjadi dropshipper yang sukses ,anda harus mengetahui permasalahan utama yang sering menghampiri dropshipper baik pemula atau yang sudah mahir , berikut permasalahannya :
1. Konsumen meminta CoD
Mungkin jika yang ditanya konsumen adalah penjual yang memiliki produk di rumahnya tak masalah jika konsumen meminta CoD atau ketemuan , karena barang tersedia ditangan . Bagaimana jika yang ditanya adalah seorang dropshipper ? tentu sebuah masalah besar yang harus dihadapi , bukan ? Tak masalah jika suplier anda bermukim dalam kota , anda bisa meminjam produk dari suplier untuk dipergunakan dalam aktifitas CoD , jika pembeli berminat mereka akan membayar , jika tidak berminat anda akan lelah , itu saja .
Nah , jika anda seorang dropshipper dan kebetulan suplier barang anda berada di luar kota , maka cara mensiasati pertanyaan seperti ini adalah dengan menjawab sejujurnya bahwa anda seorang dropshipper tinggal di kota x dan suplier atau barang berada di kota y . Jika pembeli berminat , barang akan dikirimkan dari kota y dan ongkos kirim akan dihitung dari kota y menuju kota tujuan pembeli .
2. Dropshipper tidak tahu kualitas barang yang dijual
Rasanya jika ingin menjadi dropshipper , tidak mungkin untuk membeli barang-barang untuk dites kualitas produk tersebut dari suplier . Contohnya , anda berjualan case ponsel , anda tidak mungkin untuk membeli masing-masing sampel untuk tipe ponsel tertentu bukan ? kemungkinan anda hanya akan membeli satu buah case , itupun untuk konsumsi pribadi .
Permasalahan ini sering kali harus dihadapi oleh seorang dropshipper , permasalahan ini muncul setelah terjadi konversi penjualan dan barang sudah diterima oleh konsumen . Namun , konsumen mengkomplain barang yang ia beli lantaran tidak sesuai deskripsi atau produknya rusak baik itu saat pengiriman atau memang dari supliernya karena dropshipper tidak mengetahui seluk beluk barang , bisa juga ukuran yang terlalu besar atau jahitan sedikit jelek sehingga mudah robek .
Untuk menghadapi persoalan pelik seperti ini , ada baiknya anda mengganti rugi harga barang sepenuhnya , dan anda tidak perlu lagi menjual produk tersebut jika produk tersebut baru pertama kali dijual . Itu artinya , produk tersebut tidak layak jual , sedangkan jika produk tersebut sudah beberapa kali terjual berarti bisa jadi kesalahan saat pengiriman atau cacat produksi .
3. Suplier yang lambat merespon pertanyaan dropshipper
Suplier adalah pasangan anda untuk meraup keuntungan , tanpa adanya suplier anda tidak bisa mendapatkan keuntungan karena produk tidak ada . Namun , bukan perkara mudah untuk mendapatkan suplier sesuai idaman kita . Beberapa suplier atau penjual langsung , seringkali lambat dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diutarakan konsumen atau dropshipper secara langsung . Memang , bukan berarti lambat merespon itu tidak baik , bisa jadi suplier tersebut melayani banyak konsumen sehingga dalam proses membalas sms/bbm membutuhkan waktu lama lantaran banyak yang harus dibalas juga .
4. Calon pembeli tidak percaya terhadap anda
keraguan pembeli |
Aksi jual beli online memang tidak bisa luput dari aksi penipuan , tetapi lihat dulu barang-barang yang dijual . Jika anda membeli produk seperti fashion, peralatan rumah tangga , aksesoris ponsel yang nominalnya tak sampai 300 ribu tentu bukanlah belanja online yang akan menipu anda dengan cara meminta anda transfer terlebih dahulu tapi barang tak dikirim . Fenomena penipuan belanja online lebih sering menghinggapi pada produk gadget seperti ponsel pintar dan laptop yang dijual dengan harga sangat murah namun spesifikasi mewah agar orang mudah tergiur untuk membelinya .
Karena isu – isu tak sedap yang menceruat pada aksi belanja online , akhirnya yang terkena imbas juga pedagang online non gadget , seperti fashion dll diragukan kredibilitasnya . Seringkali , pembeli memberikan pertanyaan seperti “anda penipu bukan ?” , “nanti kalau sudah saya transfer , barang tidak dikirim ?” pertanyaan – pertanyaan seperti itulah yang bakal anda temui saat menjadi dropshipper .
Untuk menanggulangi atau memberikan solusi pada pertanyaan tersebut , anda bisa menjawabnya “jika anda tidak percaya , boleh bayar setelah barang diterima” , cara seperti ini sangat ampuh untuk memberikan kepercayaan kepada konsumen awal . Memang , terkesan sangat berbahaya karena kita tidak mengenal baik orang tersebut . Akan tetapi , kita sama-sama memposisikan diri sebagai seorang pembeli yang tidak mengenal penjual , rasa keragu-raguan kita tanggung bersama .
Itulah 4 masalah utama pada dropshipper , apapun masalahnya anda tidak boleh gentar apalagi menciut mentalnya dan membatalkan niatnya menjadi dropshipper . Segala bisnis tentu ada tantangan tersendiri yang harus dihadapi , tinggal bagaimana cara kita untuk menghadapi permasalahan itu dengan baik . Jika kita bisa melewatinya , kesuksesanlah yang akan kita panen .
Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon